Peta Kabupaten Bombana

Kabupaten Bombana adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan ibukota Rumbia, dibentuk berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Buton. Jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 110.029 jiwa tercatat laki-laki sebanyak 54.635 jiwa dan perempuan 55.394 jiwa.

Peta Kabupaten Bombana


Kabupaten Bombana terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara antara 4°30' – 6°25' Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur antara 120°82' – 122°20' Bujur Timur. Kabupaten Bombana mempunyai wilayah daratan seluas 2.845,36 km² atau 284.536 ha dan wilayah perairan laut diperkirakan seluas 11.837,31 km².

Bombana dikenal sebagai wilayah yang dihuni oleh Suku 'Moronene' sebagai penduduk asli, salah satu etnis terbesar di Sulawesi Tenggara, dimitoskan sebagai Negeri Dewi Padi (Dewi Sri). Konon, sang dewi pernah turun di sebuah tempat yang belakangan disebut Tau Bonto (saat ini lebih dikenal dengan penulisan Taubonto, ibukota Kecamatan Rarowatu). Dalam Bahasa Moronene, 'tau bonto' berarti tahun pembusukan, karena ketika Dewi Padi itu turun di tempat tersebut, produksi padi ladang melimpah ruah sehingga penduduk kewalahan memanennya. Akibatnya, banyak padi tertinggal dan membusuk di ladang. Padahal, luasan ladang yang dibuka tak seberapa, hanya beberapa hektare saja untuk setiap keluarga.

Di Rumbia terdapat pelabuhan kapal cepat dan kapal biasa yang melayani rute ke Kota Bau-Bau, beroperasi hanya bila tanggal genap. Penyeberangan dari Rumbia ke Bau-Bau dapat ditempuh dalam tempo tiga jam, sementara dengan kapal biasa memakan waktu sembilan jam.

Angkutan umum yang melayani rute dari pusat pemerintahan kabupaten ke Ibu Kota Provinsi, yakni Kendari berakhir pukul satu siang. Angkutan lalu lintas dari atau menuju Kota Kendari melalui jalan di tengah Taman Nasional Rawa Aopa yang merupakan penangkaran Rusa yang sudah cukup langka.

Comments