Acara Kawin Massal di Istora Senayan Pecahkan Rekor Dunia

Acara pernikahan massal di Istora Senayan mendapat perhatian dunia internasional. Sebanyak 4.501 pasangan yang mengikuti acara tersebut memecahkan rekor dunia dalam sebuah acara pernikahan.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Royal World Record, sebuah lembaga pencatat rekor dari Inggris yang hadir dalam acara. Mereka memberikan apresiasi atas kerukunan antar-agama dan etnis dalam sebuah perayaan pernikahan.


"Ini yang terbesar di dunia, kami sangat senang negara ini dengan multiagama bisa rukun dalam sebuah perayaan. Kesannya adalah bahwa perdamaian dan cinta bisa terus dikembangkan dalan kehidupan bernegara dan ini bisa menjadi contoh bagi negara lain. Karena itu kami dari Royal World Record menilai acara ini telah memecahkan rekor," kata Guardian Royal World Record, Ron Muller.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (19/7/2011).

Setelah memberi sambutan, Ron kemudian menyerahkan sebuah plakat pada Ketua DPD Irman Gusman selaku perwakilan penyelenggara acara tersebut. Di plakat tersebut, Royal World Record mencatat acara itu sebagai rekor dunia acara pernikahan massal dengan peserta terbanyak, yakni 4.501 pasangan.

Irman Gusman lalu menyampaikan ucapan terima kasih. Bagi Ketua DPD tersebut, penghargaan rekor dunia adalah sesuatu yang membanggakan bagi Indonesia.

"Nilai gotong royong dan musyawarah dengan diresmikannya 4.501 pasutri sesuai dengan dasar negara Pancasila, semoga ini menjadi inspirasi bagi kegiatan yang lain. Kami dari DPD sangat mendukung kegiatan seperti ini. Semoga bisa dilakukan di provinsi lain dan mengadakan kegiatan seperti ini," kata Irman.

Dalam acara tersebut, ada 10 pasangan di atas panggung yang datang dengan penghulu masing-masing. Kemudian mereka dinikahkan secara bergantian.

Ribuan pasangan yang ikut dalam acara itu duduk di tribun Istora. Mereka berasal dari berbagai suku, agama dam etnis. Penampilan mereka juga cukup menarik, ada yang memakai baju daerah hingga pakaian kebaya khas Indonesia. Peserta berasal dari pasangan yang kurang mampu. Peserta termuda berusia 16 tahun, yang tertua 86 tahun.

sumber: www.detiknews.com

Comments